Share Online

Jumat, 20 Juni 2008


click untuk memperbesar

99 pesan yang wajib untuk ditiru dan diamalkan kepada kaum muslim. semoga Allah mendengar apa yang kita ucapkan.......Amin 3x


Selasa, 17 Juni 2008
[ Sabtu, 14 Juni 2008 ]

GRESIK - Prestasi kembali diukir siswa-siswa SMA asal Kota Industri Gresik. Hasil ujian nasional (unas) yang diumumkan hari ini (14/6) mencatat dua siswa asal Gresik sebagai peraih predikat terbaik se-Jatim.

Jurusan bahasa diraih Selvy Rizki Amalia, siswa SMAN 1 Manyar, Gresik. Selvy berhak menyandang predikat terbaik karena meraih nilai 54,60. Untuk program IPA, jawara diraih Ridho Miftahul Dhiqi, siswa SMAN 1 Gresik. Ridho mengantongi nilai 57,85.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Gresik Chusaini Mustas mengatakan, unas SMA sederajat itu menunjukkan peningkatan prestasi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, siswa yang tidak lulus 8 orang. Tahun lalu, 27 siswa tidak lulus.

"Delapan siswa yang tidak lulus unas dari program IPS dan kebetulan semua dari sekolah swasta,'' kata Chusaini.

Keberhasilan tersebut, lanjut lulusan Al-Azhar, Kairo, Mesir, itu berkat kerja keras semua pihak, orang tua, guru, maupun kepala sekolah. "Yang paling membanggakan, peningkatan keberhasilan ini terjadi setelah guru, kepala sekolah, dan dinas melakukan nota kesepahaman (MoU) tentang kejujuran," jelasnya.

"Dengan MoU itu, ternyata para guru, orang tua, dan kepala sekolah terpacu untuk meningkatkan proses belajar anak didiknya," kata mantan asisten III bidang administrasi Setkab Gresik itu.

Selain mengantarkan Selvy dan Ridho sebagai jawara perorangan di Jatim, di tingkat lembaga, Gresik juga patut berbangga. Dua sekolah, yakni SMAN 1 Manyar dan SMAN 1 Sidayu, keluar sebagai juara pertama dan kelima se-Jatim.

Namun, prestasi tersebut belum membuat Kepala Dinas P dan K Gresik puas. Sebab, dalam ranking tingkat perorangan yang dilansir Dinas Pendidikan Jatim, terdapat perbedaan daftar urutan peringkat peraih nilai ujian nasional.

Untuk program bahasa, Selvy dan Anita Khoirowatianami, keduanya siswa SMAN 1 Manyar, masuk peringkat pertama dan kelima. Selvy meraih nilai 54,60, sedangkan Anita mendapatkan 53,75.

"Padahal, untuk peraih nilai di atas Anita, masih ada tiga siswa lagi. Semuanya berasal dari SMAN 1 Manyar. Namun, data siswa tersebut tidak masuk dalam peringkat di Diknas Jatim," ungkap Chusaini.

Dia menjelaskankan, ketiga siswa yang nilainya di atas Anita itu adalah Fathur Rochman 54,35; Sulthony Dwi Firmansyah 54,20; dan Dedy Tri Daryanto 54, 05. "Untuk jurusan IPA, pemeringkatan nilai siswa di Diknas Jatim dan P dan K Gresik sama," ujarnya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Manyar Syaiful Anam mengatakan, pengumuman hasil unas akan dilakukan pukul 10.00. "Selain lewat website, pengumuman akan dilakukan melalui amplop kepada para siswa," kata Syaiful Anam.

Selvy, peraih unas tertinggi di Jatim, menyatakan masih belum yakin mendapatkan nilai tertinggi Jatim. "Kan, belum diumumkan," tambahnya kepada Jawa Pos di rumahnya kemarin. Selvy baru percaya setelah mendapatkan pemberitahuan dari sekolah. (yad/ib)
GRESIK - Mbah Masmundari, 105, pelukis Damarkurung, meninggal setahun lalu. Namun, karyanya tetap menjadi magnet. Buktinya, kemarin (15/6), lomba melukis Damarkurung yang diadakan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dibanjiri peminat.

Anak-anak, orang tua, dan mahasiswa tumplek-blek di halaman UMG, Jl Sumatera, Kompleks Perumahan Gresik Kota Baru (GKB), untuk mengikuti lomba dalam rangka Milad Ke-26 UMG tersebut.

Versi panitia, lomba tersebut menghasilkan seribu karya lukis Darmakurung. Salah satu lukisan berukuran 4 x 5 meter. Panitia mendaftarkan lomba itu untuk dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri).

''Damarkurung adalah ikon Gresik. Karena itu, masyarakat di sini harus mengetahui,'' kata M. Agung Sulianto, ketua panitia. ''Dan lomba ini kami daftarkan untuk masuk Muri,'' jelas dosen Fakultas Ekonomi UMG tersebut.

Pelukis utama dalam lomba itu adalah cucu Masmundari, Nur Samiaji. Dia melukis Damarkurung dengan media kain berukuran 4 x 5 meter. Nur membutuhkan waktu dua minggu untuk merampungkan karya lukisan terbesarnya itu. Sketsa lukisan dirampungkan selama tujuh hari. ''Mewarnainya butuh waktu sepekan,'' jelas Nur di sela-sela memajang lukisannya di UMG kemarin.

Cat yang dihabiskan untuk melukis Damarkurung itu, kata dia, mencapai 10 kg. ''Ini lukisan Damarkurung saya yang terbesar. Sebelumnya, saya juga melukis Damarkurung pesanan Pemerintah Kabupaten Gresik, tapi tak sebesar ini,'' ungkapnya.

Acara tersebut juga dihadiri Hambali, peraih Muri yang memecahkan keramik dan mengelupas kelapa dengan gigi. (yad/ib)

Pages

http://warnet-unet.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Followers

Blogger Tricks